Rabu, 14 November 2012

PENGALAMAN PRIBADI

Mukena untuk Mama

Menjelang lebaran tiba, biasalah tradisi orang-orang yang 'pulang kampung' untuk bersilaturrahmi dengan kerabat-kerabat mereka, dan kadang juga digunakan sebagai waktu istirahat sejenak dari kesibukan mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan. Yah.. termasuk keluargaku, tepatnya lebaran kali ini paman sekeluarga pulang dari kepulauan Sumatra setelah beberapa kali lebaran tak pulang.
Layaknya tradisi menjelang ataupun pas hari H lebaran, "bagi-bagi THR" hehe... Aku pun yang udah segede ini masih dapat jatah. (emmmmmm... lumayaaaaaaan) wkwkwkkw.
Lumayan sih untuk sekedar buat beli baju, masih ada sisa malah. Tapiiii... entah kenapa aku nggak pengen menambah koleksi pakaianku, cukup kok walaupun uda pada kucel2. Hehe...
Disuatu malam, pikiranku tiba2 melayang untuk apa uang itu, sampai pada akhirnya ada keinginan untuk membelikan sesuatu untuk "mama". Yah.... dulu pernah beliau berkata ingin "mukena" di sebuah toko tak jauh dari tempat tinggalku.
Pada suatu hari, dengan semangat 45 yang menggebu-nggebu, dibenakku sudah ada "planning" nanti berangkat sekolah mampir ke toko tempat mukena itu dijual. Walaupun dari rumah udah kesiangan, tapi rasanya pengen cepet2 sampai dan cepet2 dapet itu mukena. Setelah dapat, dengan semangatnya aku melanjutkan perjalanan menuju sekolah dan rasanya ingin cpat2 pulang. 
Setelah jam pulang, aku mengajak salah seorang temanku pergi ke sebuah tempat perbelajaan untuk membungkus mukene itu. Sampai juga dan nggak lama udah jadi, ku sertakan pula kata2 disebuah kartu ucapan. Dengan perasaan senang, aku pulang dan berharap mamaku menyukai apa yang akan aku berikan. 
Waktu maghrib tiba, aku menunggu mamaku selesai menjalankan sholat maghrib, dan kali ini ku rasa adalah waktu yang tepat untuk memberikan bingkisan ini. Ketika mamaku hendak melipat mukenanya, aku cegah dan ku berikan dengan perasaan haru, secara mukena yang dikeneken mama waktu itu sudah jauh dari kata "baru". 
Setelah aku berikan, mama berkata : "Apa ini?" dan ku jawab "Buka aja".
Setelah dibuka, dan aku berkata sesuatu.... tiba2 air mata menetes dari kedua bola mata indah mama.
Dan kecupan manis didaratkan di pipiku. Aku pun ikut meneteskan air mata. Bukan air mata kesedihan, namun air mata kebahagiaan.

"BUKAN kesombongan yang ingin saya tampakkan ketika saya mempostingkan ini, namun semua ini hanya persembahan kecil yang belum ada harganya dibanding kasih sayang yana beliau beri selama ini dan yang akan terus selalu beliau beri. Kali ini saya hanya ingin berkata :
 I LOVE YOU MOM...."


1 komentar:

  1. Surga ditelapak kaki ibu, raihlah surga dengan berusaha membalas kasih sayang yang selama ini di berikan.....

    BalasHapus